Tidak!!! Ada Tulang Dimana-mana

Saya dibuat pusing, tulangnya seakan tidak ada habisnya. Jika mau aman, duri-duri ini harus bersih. 
Barulah bisa memakannya dengan tenang...

Pekerjaan yang melelahkan...



Inilah tantangan melahap ikan ini. Walaupun penuh ganjalan, namun dibalik tulang-tulang tersebut sudah menanti daging enak dan nikmat.
Jadi, usahanya sangatlah sepadan.

Dagingnya enak

Bandeng...
Inilah ikan enaknya.

Dagingnya lembut, lumer dan langsung meleleh di mulut.
Mmm...
🤤🤤

Yang mantap itu bandeng pepes. Lumuran bumbunya membuat pesona olahan ini semakin seksi, godaannya tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Mesti dicoba...

Olahan bandeng memang lumrah di daerah Jawa.

Nah, pas ada saudara dari Jawa Tengah main ke rumah di Bali, pepes bandenglah sebagai penyambung kangen.
Wow...
Enak banget...



Walaupun nasi hanya dilumuri bumbu pepesnya saja, saya tidak bakalan ragu nambah dua piring...
😂

Makan dagingnya ekstra sabar ya!!

Makan daging bandeng memang harus sabar, teliti, mata awas menelisik setiap tulang yang ngumpet di balik daging.
Karena itu, makannya harus pelan-pelan.

Pastikan daging yang akan ditelan sudah bersih dari "ranjau" tulang.

Nah...
Makanpun tambah nyaman.

Sesuap nasi, ditemani daging plus baluran bumbu nikmat, sungguh menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Perut bahagia...

Akhirnya makanan enak bisa dilumatnya. 
Hati juga tidak kalah puas.

Bandeng tanpa duri

Demi menjangkau konsumen yang lebih luas, para pengrajin bandeng melakukan inovasi yang keren.
Sangat keren.

Hadirlah bandeng tanpa duri.

Hmmm...
Menarik sekali kan?

Makan ikan ini tidak perlu repot, durinya sudah dilucuti oleh pembuatnya. Dicabuti, dijambak, ditarik dari dalam ikan sampai bersih.
Makan jadi lebih tenang.

Sayang...
Saya belum pernah mencobanya.

Mudah-mudahan nanti pas ada yang main ke rumah dari Jawa, akan membawakannya. Rasa penasaranpun terobati...
😂


Baca juga ya :

Post a Comment for "Tidak!!! Ada Tulang Dimana-mana"