Ketahuan Bos Mencuri Baju

Iyuk adalah seorang pembantu pada rumah Ibu Hira. Kesehariannya sebagai pembantu adalah memasak, mencuci dan juga membersihkan rumah.

Iyuk tidak tinggal di rumahnya Ibu Hira karena rumahnya dekat ke tempat kerja.



Hari demi hari berlalu seperti biasa dan tidak ada hal yang aneh terjadi.

Iyuk tetap mengerjakan tugasnya sehari-hari di rumah Ibu Hira. Ibu Hira pun sangat baik kepada Iyuk dan sering memberikan hadiah ketika datang dari luar kota atau luar negeri. Ini karena Ibu Hira punya bisnis dengan koleganya yang sangat banyak.



Mulai tergoda


Kemudian suatu hari, Iyuk melihat ada satu baju Ibu Hira yang sangat bagus dan entah kenapa ia sangat menginginkannya. Pas pulang kerja akhirnya Iyuk memberanikan diri membawa pulang baju kesukaannya tanpa ijin dari yang punya.

Ibu Hira yang memiliki koleksi baju sangat banyak, sehingga tidak tahu bahwa satu bajunya sudah berpindah tempat. Tapi ia sangat mengenal baju yang diambil oleh Iyuk.

Sampai pada suatu hari..

Iyuk datang dipagi hari untuk bekerja seperti biasa dan iapun bertemu dengan Ibu Hira. Iyuk menyapa majikannya dan langsung melaksanakan tugas hariannya. Beberapa saat kemudia Ibu Hira memanggil Iyuk.

"Iyuk, kesini dulu. Ibu mau bicara."

Iyuk bingung mengapa bosnya tiba-tiba ingin bicara dengannya, apalagi disertai dengan raut wajah yang serius.

Ia semakin bingung.

"Iya bu, ada apa ya?", tanya Iyuk.

"Kamu itu sudah seperti keluarga bagi ibu, jadi kalau kamu ada perlu dengan barang-barang disini bilang saja langsung ke ibu. Pasti ibu kasi.", kata Ibu Hira dengan mantap.

Iyuk semakin dag dig dug mendengar kata-kata Ibu Hira. Apakah Ibu sudah tahu kalau ia mengambil bajunya. "Iya bu, saya pasti bilang kalau saya perlu", sahut Iyuk.

"Tapi mengapa kamu mengambil baju Ibu tanpa bilang dahulu?", tanya Ibu Hira.

Iyuk kelimpungan mendengar pertanyaan Ibu Hira. Bagaimana Ibu bisa tahu kalau bajunya sudah diambil dan apakah ini namanya menuduh karena Ibu tidak punya bukti kalau Iyuk mengambil bajunya.

Melihat Iyuk kebingungan, Ibu Hira kemudian melanjutkan, "Ibu tahu kalau kamu mengambil baju dan Ibu tidak menuduh kamu sama sekali. Tapi kenyataannya memang kamu yang mengambilnya."

Ibu Hira masih tetap tenang dan tidak marah sama sekali dan Iyuk semakin menundukkan wajahnya.

"Kalau kamu memang menginginkan baju yang kamu pakai sekarang itu, bilang saja ke Ibu. Pasti Ibu berikan. Lagian baju Ibu kan banyak, tidak semua bisa Ibu pakai. Nah, sekarang kamu sudah tahu dimana kesalahanmu?", tanya Ibu Hira.

Jreengggg....

Iyuk kemudian melihat baju yang ia pakai dan jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia terkejut ternyata ia memakai baju yang diambil dari Ibu Hira.

Bagaimana ia bisa memakai baju yang ia curi dan memperlihatkannya ke pemiliknya sendiri?

Ternyata tadi pagi Iyuk cepat-cepat berganti pakaian untuk segera bekerja karena sudah terlambat, jadinya ia tidak memperhatikan baju yang diambil. Ya, jalan Tuhan memang tidak bisa ditebak bagaimana arahnya.



Termaafkan dan mendapatkan kejutan


Iyuk hanya bisa meminta maaf dan Ibu Hira tidak terlalu mempermasalahkan itu. Yang penting ia meminta kepada Iyuk untuk jujur saja kepadanya, karena kalau hanya baju pasti akan diberikan.

Ibu Hira tetap meminta Iyuk untuk tetap bekerja seperti biasa dan tidak memberikan hukuman sama sekali. Tapi Iyuk sudah mendapatkan hukuman lain berupa rasa malu karena mencuri dan ketahuan serta menyia-nyiakan kepercayaan bosnya. 

Setelah itu Iyuk bekerja lebih giat lagi disana dan Ibu Hira pun tahu kegigihan Iyuk dalam membalas kesalahannya.

Sebagai hadiahnya Ibu Hira memberikan satu koper besar kepada Iyuk. Setelah dibuka, Iyuk melihat baju-baju baru yang bagus dan isinya sangat banyak.

Melebihi apa yang diperlukan olehnya.

Iyuk hanya bisa menangis melihat pemberian Ibu Hira dan hanya ucapan terima kasih saja yang jelas terdengar saking bahagianya. Ibu Hira pun meminta Iyuk untuk tetap rajin bekerja karena Ibu sangat sayang kepada Iyuk.


Baca juga :

Post a Comment for "Ketahuan Bos Mencuri Baju"