Pengorbanan Besar Seorang Ibu

Jasa seorang Ibu sungguhlah tidak terkira dan pengorbanan yang ia berikan sangat mulia. Hendaknya kita hormat kepada Ibu dan tidak pernah membuatnya merasa kecewa dengan kita.

Berusahalah untuk selalu membuatnya tersenyum dan bangga dengan apa yang kita lakukan.




Saya semakin mengerti pengorbanan besar Ibu ketika istri melahirkan.

Mulai dari mengandung selama 9 bulan yang penuh dengan perjuangan dan juga ketika melahirkan. Pada saat proses melahirkan itu, saya melihat bagaimana istri berjuang menahan rasa sakit luar biasa baik sebelum ataupun saat melahirkan.

Perjuangan terekam dengan jelas dihati karena saya mendampinginya saat proses kelahiran putra pertama kami.


Sakit berlipat

Rasa sakit diperut semakin lama semakin menggila dan tak tertahankan, ekspresi muka berubah-ubah sembari menggeretakkan gigi, tangan meremas dan mencengkram apapun yang bisa digenggam sebagai pelampiasan rasa sakit.

Apapun dilakukan untuk mengalihkan rasa nyeri itu.

Perjuangan mencapai puncak ketika sang buah hati akan lahir, tenaga ekstra harus dikerahkan untuk mendorong si kecil agar segera melihat dunia luar.

Bayangkan, sudah harus menahan sakit sebelum kontraksi selama berjam-jam, sekarang istri harus melipatgandakan tenaganya agar buah hati lahir.

Perjuangan yang tidak terkira hebatnya.

Dia ngos-ngosan luar biasa dan saya pun terus membelai kepalanya dengan lembut sambil terus membisikkan kata semangat ditelinganya.

Saya tidak boleh panik, karena kalau panik hanya akan membuat istri tak kalah paniknya, saya tetap tenang sambil terus menyemangati istri,  

"Sayang kamu bisa, kamu sungguh luar biasa dan seorang ibu yang mulia".

Proses persalinan istri berlangsung kurang lebih 30 menit dan akhirnya anak kami yang pertama pun lahir.

Apakah cukup sampai disana?

Tidak!!

Perjuangan pun tidak berhenti sampai disitu, merawat sang bayi juga menguras energi dan membutuhkan dedikasi yang luar biasa. Istri pun sering bangun dimalam hari untuk menyusui atau mengganti popok.

Dalam satu malam, istri bisa bangun 5-6 kali.

Tidupun tidak lelap sehingga kondisi menjadi kurang fit, tetapi ini tidak mengikis niatnya untuk terus memberikan yang terbaik bagi anak.

Semangatnya masih berada dilevel puncak, bahkan tidak berkurang satu strip-pun.

Apalagi ditambah istri juga bekerja di pagi harinya, bisa dibayangkan bagaimana rasa capek dan lelahnya, tetap ia hanya tersenyum sembari mengatakan "Ibu sayang adik", kepada anak kami.

Tidak terukur

Seperti itulah pengorbanan yang diberikan Ibu kepada kita, tanpa mengeluh dan tanpa mengharap imbalan.

Jadi siapapun anda, baik itu seorang anak sekolahan, pasangan yang sudah menikah atau lainnya, sayangilah Ibu anda dengan rasa sayang seperti yang Ibu berikan kepada anda.

Semoga tulisan ini bisa membuat kita lebih sadar bahwa pengorbanan Ibu sangatlah luar biasa......

Saya sering menyesal melihat tingkah anak muda yang rela melawan bahkan tega melontarkan nada membentak kepada ibunya. Itu pasti melukai hatinya yang suci.

Hati terenyuh..

Bagaimana mungkin seorang anak yang ia besarkan dengan segala daya upaya berani menyerang sedemikian hebatnya.

Dan perlu kita ketahui, hati seorang Ibu selalu tulus.

Pahamilah itu dan mereka yang sudah berani menggores hati dan mencoreng rasa kasihnya, pastilah anak yang belum menyadari pengorbanan besarnya.

Sayangilah Ibu anda, mereka mengorbankan jauh lebih besar dari yang pernah anda pikirkan..


Baca juga :

Post a Comment for "Pengorbanan Besar Seorang Ibu"