Mengapa Orang Malas Sangat Patut Kita Jadikan Contoh??

Guru-guru di sekolah selalu menasehati kita agar menjadi orang yang rajin, baik itu dalam hal belajar dan juga membantu orang tua.

Betul kan?



Di rumah, bapak ibu kita juga mengajarkan hal yang sama persis seperti apa yang diperintahkan guru.

Mengapa kita di suruh rajin?

Karena banyak hal yang bisa diselesaikan jika kita mau mengaktifkan diri dan tentunya bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
#Jika rajin dan kreatif, maka uang akan mengalir


Mengapa mencontoh orang malas?

Aneh memang ya, lagian ngapain juga harus mencontoh orang yang malas.

Sudah jelas-jelas tadi di suruh guru dan orang tua untuk menjadi anak yang rajin. Tapi ini malah disuruh mencontoh orang yang malas ya???




Jangan bingung dulu, agar lebih paham lagi maksudnya apa, silahkan baca kelanjutan ceritanya dibawah ini, OK!!!


Begini lanjutan ceritanya!!
Orang malas itu sangat patut kita jadikan contoh yang :
  • tidak patut ditiru
  • tidak patut diteladani
  • tidak patut ditekuni
  • tidak patut dicontoh
  • tidak patut dipelajari
  • dan tidak patut-patut lainnya.
Bagaimana, sudah jelas sekali bukan kalau orang malas itu patut dicontoh "untuk tidak diikuti dan ditiru tingkah lakunya".
#Mari kita rajin menyebarkan masalah kepada orang lain!!


Rajin selalu lebih baik

Jadi memang benar nasihat guru dan orang tua, menjadi anak yang rajin ini memang keharusan bagi kita dan khususnya anda yang masih meminta uang dari orang tua.

Yang sudah bekerjapun mesti tidak kalah rajin.



Jika semakin giat bekerja, semakin besar kesempatan untuk menggapai kesuksesan dalam bidang yang ditekuni lho..

Anak rajin mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan anak yang malas, antara lain :
  • Lebih banyak menyelesaikan tugas
  • Lebih cepat mengerti akan suatu pekerjaan
  • Mendapatkan lebih banyak penghasilan
  • Mendapatkan pujian dari orang tua dan juga orang lain
  • Menyenangkan orang tua di rumah
  • Meringankan beban orang tua
  • Bisa menghasilkan sesuatu yang produktif dan berguna bagi banyak orang
  • dan lainnya.
Jadi mengapa harus menghindari rajin??

Menjadi rajin mungkin akan sangat memberatkan bagi beberapa orang, karena mereka harus meninggalkan kesenangan bermalas-malasan dan diharuskan untuk bekerja.

Tapi dibalik itu tersimpan bonus luar biasa yang akan segera menghampiri anda yang mau menjadi rajin. 


Contoh :

"Anda adalah seorang pengusaha yang rajin melakukan riset dan mencoba membuat produk baru yang menarik. Berkat usaha anda yang gigih dan rajin ini, pelanggan baru pun penasaran dan tertarik membeli produk anda"


Terus apa bonus dari contoh diatas??

Tentu saja anda  mendapatkan banyak pemasukan dan akhirnya akan menyeret keuntungan yang lebih besar lagi bukan??

Coba saja kalau anda malas dalam berinovasi dan mencoba hal baru, mungkin pelanggan akan "emoh/enggan" datang kepada anda untuk membeli produk yang itu-itu saja.

Rajin merupakan kunci untuk mencapai tangga sukses yang lainnya.
Setuju tidakkkk??????


Kesimpulan

Jelas ya sekarang?

Orang malas itu bisa dijadikan contoh yang tidak patut ditiru, diikuti dan diteladani. Lebih baik menghabiskan waktu untuk mengasah kemampuan.

Caranya adalah dengan belajar.

Bukan bermain dan leha-leha..

Mereka yang mau mengorbankan waktunya untuk menggeluti sesuatu yang positif, pasti akan mengalami perkembangan yang luar biasa.

Entah itu sebagai pelajar dan pekerja.

Dua-duanya mesti rajin dan disiplin.

Jika sudah malas-malasan, hasil yang ogah-ogahan pasti menjadi takdir mereka. Kegagalan sudah menampakkan seringai manisnya.

Hayo mau yang mana? Perkembangan luar biasa atau hasil ogah-ogahan?


Baca juga :

4 comments for "Mengapa Orang Malas Sangat Patut Kita Jadikan Contoh??"

  1. Heheheee iya contoh yang tidak baiknya

    ReplyDelete
  2. haha aduh judulnya asli bikin penasaran.. eh tapi boleh lho kita meniru orang malas, malas mikirin urusan orang lain, alias malas kepo

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbak..
      malas mikirin mereka yang iri kepada kita ya..
      hahaha..

      Delete