Inilah 7 Alasan Mengapa Sawah Dibuat Berpetak-petak

Sawah menjadi pemandangan wajib di desa. Keberadaannya mudah dilirik. Rasanya sepanjang jalan sawah hijau terus...
Indahnya...


Tak jarang...
Kehadiran sawah di desa menjadi penyemangat orang kota untuk bermimpi bisa hidup di sana suatu saat nanti.

Betul tidak??

Mengapa dibuat berpetak?

Hampir semua sawah yang pernah anda lihat, pasti dibuat berpetak. Entah itu di dataran rendah dan dataran tinggi.
  • Tapi pernahkah pikiran anda tergelitik, kok sawah dibuat berpetak ya?
  • Kenapa tidak dibuat suatu sawah besar yang luasnya 10 kali lapangan bola saja sekalian?
Nah, saya sudah memiliki beberapa alasannya.
Mari kita tengok.


1. Pengaturan airnya mudah

Mengairi sawah yang ukurannya kecil jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang luas.

Ketika satu sawah sudah berisi air, maka :
  • Sawah bisa langsung dibajak. 
  • Sementara itu petak sawah yang lainnya bisa diairi, sehingga ketika sawah yang pertama sudah selesai dibajak bisa langsung pindah ke sawah lainnya.



Bayangkan jika sawahnya dibuat sangat luas, membutuhkan waktu lama untuk mengisi air sampai penuh dan mengolahnya.

2. Psikologi petani

Mengolah tanah kecil-kecil cenderung terasa lebih ringan jika dibandingkan mengolah tanah dengan ukuran 10 kali lipatnya.


Lebih bersemangat bekerjanya


Mungkin petani merasa lebih bersemangat untuk menyelesaikan petak demi petak dibandingkan jika dihadapkan dengan bentangan sawah tak berujung.




Apalagi di Indonesia pengolahan sawah masih ada yang tradisional. Tidak seperti di negara lain yang sudah menggunakan mesin besar, sehingga sawah bisa dibajak cepat.


3. Mencegah erosi

Inilah yang dilakukan petani di pegunungan atau tanahnya miring, membuat terasiring. Terasiring sendiri merupakan proses membuat bentuk sawah berundak, menjadi bentuk-bentuk yang lebih kecil lagi.


Bisa mencegah erosi dan longsor


Tanah tidak mudah erosi dan longsor, jika dibandingkan membuat sawah luas dalam kondisi tanah miring. 

Bentuk sawah miring pasti sulit mengolahnya kan? Ketika mengairi sawah tidak akan pernah penuh, karena tanah dibagian atas tidak pernah mendapatkan air.


4. Pemandangan indah dan objek wisata

Dengan membuat sawah berpetak-petak kecil, bisa menghadirkan pemandangan yang luar biasa indahnya.

Bahkan di Bali ada beberapa persawahan yang dijadikan objek pariwisata dan banyak dikunjungi turis dalam dan luar negeri.
Pendapatan para petani bisa meningkat dong!! 




Contoh objek wisatanya ada di daerah :
  • Ceking, Gianyar
  • Jatiluwih, Tabanan.
Kalau ke Bali, jangan lupa berkunjung ke kedua tempat ini ya!! Pastinya pemandangan yang tersaji sungguh luar biasa..

5. Menumbuhkan rumput

Bagian batas petak-petak disetiap sawah merupakan areal cocok bertumbuhnya rumput. Rumput ini sangat bermanfaat bagi petani karena :
  • Bisa digunakan sebagai pakan ternak, seperti sapi
  • Rumputnya bisa dibabat dan disebarkan ke dalam sawah sebagai pupuk alami.
Wow, ide yang sangat cerdas bukan dari para pendahulu kita???





6. Ditanami tumbuhan lain

Kakek dan nenek saya sangat jago dalam urusan ini. Beliau mengisi gundukan batas petak setiap sawah dengan tanaman sayur seperti :
  • Kacang panjang 
  • Koro
  • Dan lainnya
Jadi selain mendapatkan padi, tanaman sayur bisa menambah pendapatan lho.. Mereka sungguh luar biasa..

7. Memudahkan pengontrolan

Petak-petak kecil memudahkan petani mengontrol tanaman padi mereka dari waktu ke waktu. Cukup dengan menyusuri batas petak ini, mereka bisa mengetahui jika ada tanaman padi yang bermasalah.


Padi bermasalah bisa langsung diganti


Tanaman padi yang rusak dan mati, segera diganti agar hasil panen tetap dalam target yang sudah ditentukan. Bayangkan kalau sawahnya luas tak berbatas, susah sekali kan mengontrol tanaman padinya??

Kesimpulan

Itulah alasan mengapa sawah dibuat berpetak. Ternyata ada keuntungannya juga bagi petani dan lingkungan.

Jadi pendahulu kita sudah memikirkan masak-masak bagaimana membuat sawah yang baik dan mudah di olah. 
Saya sendiri sangat bangga dengan pemikiran-pemikiran canggih seperti ini..

Atau anda punya pendapat lain?
Ayo silahkan tulis di kolom komentar ya...

Baca juga ya :

4 comments for "Inilah 7 Alasan Mengapa Sawah Dibuat Berpetak-petak"

  1. Hmmm.. Sudah kuduga, hahaha...

    Ternyata alasannya seperti itu ya, tapi memang berundak lebih bagus ketimbang cuma luas petak kayak lapangan bola, nggak ada seninya. Di Bali juga banyak ya selain kedua tempat di atas???

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih banyak mas..
      di desa saya saja masih bertebaran sawah hijau dan mudah-mudahan bertahan dalam waktu tak terbatas...

      Delete
    2. MEmang ciri khas dari Indonesia banget ya Mas...

      Delete
    3. betul mas hendra..
      sangat senang sekali lho lihat pemandangan sawah hijau terhampar luas..
      adem rasanya...
      di kampung mas hendra sama tidak??

      Delete